yup judul ga jelas, ngepost gajelas mbohlah...
YANG PENTING BISA NGEBLOG LAGEEE!!!!

oke stop abaikan itu tadi!
*keep woles mik*-_-
intinya aku lagi selametan (?) ni blog bisa kebuka lagi setelah sekian lama aku tak bisa masuk keblog tercintaku inih :') *ambil tisu*
sebenernya buuuuuaaaannnyyyyaaaaakkkk kemaren-kemaren yang mau tak post
tapi yaaa.... wes lupa -_-
lha mau ngepost log-in aja kaga bizaaa..

Haft haft setelah berpuzing-puzing ria berusaha log-in
finallyyy bisa balikkkk>_<

oke mik cukupp mik cukupp *abaikan*

udah daripada puyeng melihat saya bercerita suka cita bisa kembali lebih baik cepat pergi darisini ._.
Daaa daaaa '-')/

hai kawan alhamdulillah ini post terakhirku tentang tema bebas yang artinya setelah ini aku bebas dari TIK oke to the point aku mau ngasih tau sedikit tentang sejrah permen karet -__-

Hingga saat ini sejarah permen karet masih belum jelas. Namun bukti sejarah tertua ditemukan pada tahun 1993 oleh para arkeolog berupa tiga gumpalan uang berisi pemanis madu yang telah berusia 9000 tahun yang dikunyah oleh para pemburu di Swedia. Akan tetapi bagi masyarakat Yunani kuno, mengunyah permen karet merupakan kebiasaan yang umum di masyarakat. Mereka mengunyah sebuah damardari pohon mastic yang berasal dari Turki. Sementara itu di Amerika Utara, penduduk asli mempunyai kebiasaan mengunyah substansi yang dibuat dari damar pohon cemara yang terus dilanjutkan secara turun temurun hingga awal abad ke-19 yang kemudian diganti denganparafin.Suku Maya di Amerika Tengah mengunyat tsictle yang dikenal di Eropa sebagai Chicle, yang merupakan bagian tebal dari cairan getah pohon sapodilla ''Achras sapota'' yang dikenal sebagai sawo. Chicle ini kemudian dikenal sebagai bahan dasar permen karet.